Sabtu, 25 Mei 2013

APA GUNA NYA SI NGELUH DI FACEBOOK ???

MAAF BUAT PEMBACA YANG SERING MENGELUH DI FACEBOOK
 

Mulai sekarang..!
Stop membuka kejelekan diri sendiri di Facebook!

Sesungguhnya ketika kita suka mengeluh di Facebook,
secara tidak langsung kita telah membuka kejelekan sendiri.

Bukankah Allah menyuruh kita untuk menyimpannya rapat-rapat?

Anehnya.. (kalau kita mau jujur)
Seringkali kita temui update status pada kebanyakan pengguna Facebook.
Dikit-dikit ngeluh! Begitu setiap hari.

Lalu kejelekan apa yang tampak pada orang yang suka mengeluh?
Bahwa dia adalah orang yang kelihatan lemah.
Bahwa dia adalah orang yang tak pandai bersyukur.

Padahal..
Seorang Muslim itu dituntut untuk tegar.
Tidak mudah mengeluh di tempat umum.

Sebaliknya..
Ia akan menghapus setiap luka di hatinya dengan air mata di setiap sujud kepada-
Nya. Mencurahkan segala keluh kesah hanya kepada-Nya. Sembari berdoa memohon kekuatan kepada-Nya.

Itulah cara yang bagus.
Cara yang dianjurkan Agama.
Bukan malah berbagi lewat beranda Facebook yang dengan mudah dapat dilihat banyak orang.
Bukankah berbagi keluhan di beranda Facebook secara tidak langsung telah membuka aib sendiri?

BIAR KAN DUNIA INI TAU KITA TERSENYUM TAPI BIAR KAN ALLAH TAU KITA SEDANG BERSEDIH

DI BALIK AKU ADA DIA


Bismillahirrahmanirrahim ,,,


Yang membuat hati SENANG bukan karena UANG.
Tapi pasangan hidup yang penuh KASIH SAYANG.

Yang membuat hati NYAMAN.
Bukan karena JABATAN.
Tapi pasangan hidup yang penuh PENGERTIAN.

Yang membuat hati BERSYUKUR.
Bukan karena kehidupan yang MAKMUR.
Tapi pasangan yang hidup JUJUR.

Yang membuat semangat BERKOBAR .
Bukan karena mobil yang BERJAJAR.
Tapi pasangan yang hidupnya PENYABAR.

Yang membuat hidupnya BERKAT.
Bukan rumah yang BERTINGKAT.
Tapi pasangan yang hidupnya TAAT.

Yang membuat hidup BAHAGIA .
Bukan karena HARTA.
Tapi pasangan yang hidup yang SETIA.

Yang membuat hidup SUKA CITA.
Bukan karena memiliki PERMATA.
Tapi memiliki pasangan hidup yang penuh CINTA.

Mulailah hidupmu untuk menjadi BERKAH bagi orang yang paling dekat denganmu yaitu pasangan hidupmu.

BUKU HARIAN SEORANG PELACUR .. "AKU SUDAH BERTAUBAT" ..


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Lia masih terus bergulat dengan laki-laki manapun. Dari orang kantoran sampai kuli bangunan Ia layani. Mereka bebas menikmati tubuh lia yang Indah, asalkan memiliki uang.

Seluruh warga kampung tersebut sudah muak dengan tingkah polah Lia, ya. Lia Amelia si Pelacur. Ia hanya dianggap sebagai biang kesialan di kampung. Tidak ada saudara yang bisa membujuk Lia untuk kembali ke jalan yang benar. Karena Lia tidak pernah mau menggubrisnya. Sebenarnya Lia anak yang baik, hanya karena disakiti pacarnya, yang menjadikan ia nekad, terjun dalam lembah hitam.

Seorang kawannya menunjukkan jalan terbaik melampiaskan dendam Lia pada laki-laki, pada keadaan yang kejam terhadapnya. Hari-harinya dilalui dalam pelukan laki-laki yang berbeda-beda, silih berganti.

Bertahun sudah waktu berlalu, Lia terjangkit penyakit kronis. Tidak seorang pun kawan, saudara, atau tetangga desa yang peduli padanya. Apalagi menengok melihat sakitnya.

Bahkan pas meninggalpun dianggap biasa saja. Layaknya kematian binatang. Lia tidak dikuburkan dengan layak. Orang kampungnya memang termasuk kolot. Jasadnya saja tidak boleh dikuburkan di Pemakaman desa.

Terkuburlah Lia, sang pelacur pada suatu tempat, di tanah kosong. Seorang teman Lia, sesama Pelacur, meratapi kematian Lia. Seorang diri.

Lima tahun sudah waktu berlalu dari saat itu. Saat penguburan Lia. Tidak seorangpun yang mengenang Lia. Lia hanyalah satu potret yang harus dirobek dari sejarah kampung, dari riwayat kampung yang teramat kolot. Yang masih menganggap kesalahan fatal, adalah hukuman seumur hidup bagi si pelaku. Apalagi bagi seorang lia, yang tidak berdaya apa-apa.

Lima bulan yang lalu kampung tersebut geger. Kampung di mana Lia terkubur dengan begitu saja, tanpa tata cara tanpa ritual. Sebuah proyek besar untuk Pembuatan jalan tol, kebetulan melewati kampung tersebut. juga melewati kuburan lia.

Buldozer yang memiliki kekuatan ratusan Ton, tidak mampu menembus tanah di mana Lia dikuburkan. Berkali-kali moncong bulldozer diarahkan, berkali pula orang terkesima. Karena tanah itu bagaikan batu karang yang teramat kokoh. Tidak tersentuh sama sekali. Namun saat di dengan gali dengan cangkul petani biasa, tanah itu begitu mudah dikeruk. Seakan tidak pernah terjadi keanehan apa-apa.

Semua mata terbelalak menyaksikan jasad yang masih membujur, dengan kondisi tubuh yang masih kelihatan segar, tidak seperti layaknya mayat yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Bau harum semerbak tercium dari jasad itu.

Harum yang lain dari parfum manapun. Harum yang belum pernah ada sebelumnya dibumi. Harum yang keluar dari jasad seorang Lia yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Teman saya yang kebetulan sebagai mandor di situ, ikut kaget dan bingung juga. Semua warga gempar.

Oleh penduduk, dilacaklah keberadaan si jasad. Dari teman almarhum Lia yang masih menjalankan profesinya sebagai pelacur, terungkap bahwa sebenarnya, satu tahun sebelum kematiannya, Lia sudah bertaubat. Tapi taubat itu tidak pernah Lia ungkapkan kepada siapapun. Termasuk kepada teman akrabnya. Semua Lia curahkan pada buku hariannya. Tertulis lengkap.

Lia berusaha menjalankan semua perintahNya. Dari yang wajib dan yang sunah, bahkan semua yang sunah dia kerjakan. Lia menjalankan dengan Ikhlas. Buku harian itulah saksi utama semua ratapan dan jerit penyesalan seorang Lia, seorang Pelacur yang bertobat dengan diam-diam?

Semua mata berkaca-kaca. Terlihat begitu sedih dengan roman penyesalan yang jelas tergambar. Hari itu pemakaman Lia. Pemakaman kembali seorang (bekas) Pelacur yang pernah terhina begitu rupa.

Setelah terkubur selama lima tahun, Lia dimakamkan kembali dengan layak. Dimakamkan selayaknya pemakaman seorang manusia biasa. Diiringai doa-doa dan ratap penyesalan dari saudara dan warga kampung.

Kisah ini benar-benar terjadi, pada suatu tempat, di sebuah daerah di Indonesia.